Wednesday, May 25, 2016

Traveling dengan Bayi ke Singapura

Howdy Assalamualaikum...

Menjadi ibu dari bayi yang hampir menginjak usia 17 bulan sangat menghabiskan seluruh waktu saya. Apalagi, saya dan keluarga kecil masih 'menumpang' di rumah kedua orang tua kami. Dengan begitu, membuat kami harus berpindah-pindah demi memenuhi kebutuhan emosional nenek-kakek kepada cucunya. Belum lagi, mengurus bisnis aksesoris handphone yang saat ini saya dan suami jalankan yang alhamdulillah juga sangat padat membuat rutinitas kami super hectic day by day.

Walaupun di setiap minggunya selalu ada saja waktu jalan-jalan alias 'ngeMall' nya, tetapi tetap saja sepertinya butuh refreshing sejenak ya dari rutinitas yang itu-itu saja yang saya jalani semenjak Arkana lahir.

Menjawab kegundahan istri yang sangat hyperactive tapi banyak maunya ini, alhamdulillah sang suami yang kadar kebaikannya 24 karat mirip logam mulia langsung merencanakan liburan keluarga untuk yang pertama kali. Hurray!

Destinasi liburan yang kami pilih, yang dekat saja yah, ramah bayi dan tentunya stroller. Karena nggak mungkin banget kita gendong Arkana, selain berat banget, Arkana juga sudah terbiasa duduk sampai ketiduran di stroller. 

Okay, jadi Singapura adalah pilihan kami. Dengan alasan apalagi selain: Dekat, transportasi nya stroller friendly dan easy lah untuk newbie family.

Fyi, Ini kali pertama Arkana naik pesawat. Selain persiapan alat tempur mental juga perlu disiapkan lho hehe. Googling sana-sini, kira-kira apasih yang harus disiapkan untuk terbang bareng bayi pertama kali?
Sesuai hasil googling dan kenyataan (lho?) kira-kira barang-barang inilah yang saya bawa:

1. Cemilan, Arkana hobby banget nyemil jadilah harus siap sedia di dalam tas, wafer coklat, wafer vanilla dan lain lain
2. Bantal kecil, sekadar untuk sandaran
3. Mainan, Kebetulan Arkana sedang hobby nulis jadi saya bawakan pulpen dan kertas
4. Kain bedong, guna nya sih untuk alas muntah

Sudah begitu aja bawaan saya untuk kebutuhan Arkana. Alhamdulillah anaknya anteng, sempat bobok dan ketika bangun tidak rewel, banyak main dan mengoceh. Walaupun sempat muntah karena kebanyakan makan kitkat. Untung saja sudah sedia alas muntah. It saves our day! Yay

Perlengkapan yang saya bawa untuk Arkana selama traveling:


1. Stroller. Rencana nya sih keluarga kecil kami ini mau lebih sering traveling, makanya sebelum ke singapura ini sengaja kami beli stroller lipat Pockit dari cocolatte. Besarnya hanya sebesar tas ransel ketika dilipat. Jadi ketika Didi mendorong koper saya bisa menggemblok stroller dan menggandeng Arkana. (Soon akan saya buat review ny terpisah)
2. Alas muntah 7 buah. Arkana masih sering muntah apalagi kalau kebanyakan makan ditambah nyemil. 4 buah diletakkan di dalam koper, 1 buah di dalam tas saya, 1 lagi di dalam tas didi (panggilan Arkana untuk ayah) sisanya di dalam stroller.
3. Perlengkapan mandi:
- hair&body wash (saya beli ukuran kecil, karena two in one jadi hanya bawa 1 botol saja)
- telon cream
- bugs off jaga-jaga Arkana digigit serangga
- baju dan celana yang sudah dipasang-pasangkan dan diikat karet gelang 12pasang
- sleepwear 5 buah
- sweater & jacket (walaupun singapura panas saya tetap bawa dengan pertimbangan banyak pergi pada malam hari, sesuai pengalaman pribadi kalau di bandara dan di dalam pesawat itu dingin. Jadi harus banget bawa.
- obat batuk, obat alergi, obat panas
- diapers 30 buah

Oh ya, saya tidak bawa apron. Selain memang tidak punya hehe saya lebih suka memakai nursing wear. Apasih nursing wear? Pakaian yang busui friendly itu lho, saya pakai adalah tanktop untuk ibu menyusui, kemudian saya lapisi lagi dengan blouse tak berlengan. Jadi kalau anak minta 'nen'? Tinggal buka tanpa harus takut kelihatan. Easy Peasy!

Oh ya, Arkana juga sudah buat paspor 1 bulan sebelumnya, sudah ditulis di sini

Alhamdulillah semua itinerary berjalan sesuai rencana, bisa dibilang liburan kali ini sukses besar untuk ukuran ayah ibu muda dengan 1 anak bayi tanpa pengasuh atau orangtua.

Day 1

Hari pertama setelah bobok dulu di hotel kita langung ke Merlion park, seperti biasa Merlion dipadati turis yang mau foto bareng singa. Lalu lanjut ke Clarke Quay untuk makan Jumbo seafood tetapi gagal karena antrian nya amat sangat mengular sementara kami sudah sangat kelaparan








Clarke Quay Stret Food

----------
Day 2

Tujuan trip kali ini selain si Ibu yang excited, kita sengaja merencanakan pergi ke SEA Aquarium di Sentosa Island, Arkana at the moments lagi suka sekali dengan ikan, so we bring him to his joy! Voilaaaaa anaknya happy banget alhamdulillah. Setelah puas melihat ikan kita langsung melipir ke Max Brenner Chocolate Bar yang katanya enak banget. Benar saja, duh rasanya mau saya doakan chef nya masuk surga kok bisa bisa nya buat chocolate dip seenak itu. Rasa yang enak tetu sepadan dnegan harga yang harus kita bayar, SGD 28 ajah untuk 1 menu churros dengan 2 dipping. Kalau di Jakarta saya bisa mentraktir 3 orang makan churros nih *just kidding*

Selanjutnya, kita langsung menuju Garden By The Bay, sayangnya kita datang terlalu siang dan matahari sata itu lagi lucu-lucunya. Jadilah kita berjalan seadanya tidak mengikuti semua rute yang ada, itupun kami sudah berjalan jauh, sangat amat capek sampai-sampai Arkana ketiduran di dalam stroller nya. Setelah puas kepanasan di Garden By The Bay kita langsung pulang ke Hotel untuk istirahat dan lanjut lagi belanja coklat di Mustafa. Oh ya, sebelumnya kami juga sudah belanja coklat di Candylicious yang muahal pol itu, Tapi suami saya kekeuh sumekeuh belanja di sana, memang ada sebagian barang yang tidak dijual di Mustafa sih, seperti gimmick-gimmick toys berisi permen atau coklat, fyi my hubby memang koleksi toys like a kiddo makanya selalu semangat membelikan mainan untuk Arkana our baby.











Max Brenner Churros









----------

Day 3

Di hari ketiga kami mau belanja-belanja cantik di Orchard, oh ya nanti akan dibuat postinga khusus deh products apa saja yang saya beli di Orchard. Banyak nya sih Makeup duh
Dari orchard langsung ke Haji Lane dan Arab Street, malam nya kami pergi melihat air mancur Fountain of Wealth di Suntec City Mall, sayang sekali saya lupa mendokumentasikan air mancur buatan yang katanya terbesar se Asia itu.











Arabian Kebab for SGD 28 >.<
----------

Day 4, Last Day

Hari terakhir kami hanya menghabiskan waktu di Bugis Street untuk beli oleh-oleh dan selebihnya duduk-duduk di bugis junction sambil menunggu flight pulang ke Jakarta.






It's a wraaaaaaaaap. Alhamdulillah liburan bareng keluarga kecilku sakses sempurna. Bayi senang Ibu senang semua senang. Kembali ke Jakarta dengan hati riang membawa banyak cerita dan ingatan yang bisa dikenang sepanjang masa, Siapa bilang traveling ke luar negri membawa bayi itu susah?


Oh iya sampai lupa, kalau traveling gini, biasanya saya suka bawa instant hijab untuk aktivitas di dalam hotel atau sekitr hotel yang biasanya dilakukan di sela-sela waktu istirahat. Contohnya mau breakfast, mau ke 711 atau resto sebelah hotel. Praktis tinggal sosor aja. Instant hijab nya sih yang simple-simple anti ribet aja, nah untuk contoh nya bisa di lihat di http://www.zalora.co.id/women/busana-muslim/hijab/



Ps: all photos taken by iPhone 6 because we brought NO camera :P

Thanks for reading,
Have a good day :)

Monday, May 9, 2016

Umrah Story - February 2016 (Part 2)

Assalamualaikum...
Howdy...


Hari selanjutnya saya dan teman-teman travel diajak city tour. Ziarah (mengunjungi peninggalan-peninggalan islam), pertama-tama kami mengunjungi Masjid Quba, Masjid ini adalah Masjid pertama yang dibangun oleh Baginda Nabi Muhammad SAW. Lokasinya dekat dengan Al Masjid An Nabawi. Kami dihimbau untuk menjaga wudhu hingga sampai dan menunaikan shalat Tahiatul Masjid. Karena sebagaimana yang tertulis di dalam Hadist, barang siapa yang menjaga wudhu hingga menunaikan shalat sunnah di dalam Masjid Quba, maka mendapat pahala setara pahala Umrah. Masya Allah... Allah Maha Baik...

Tunai sudah shalat sunnah di Masjid yang  juga sangat cantik ini, sayang sekali banyak saudara-saudara entah dari belahan dunia mana yang suka sekali berebut shalat di dalam masjid hingga kadang lupa kalau tujuan utama kita adalah beribadah, bukankah menghormati saudara kita yang sedang shalat juga bagian dari ibadah, bukankah bergantian dengan tertib terasa lebih indah. Kadang saya masih terheran-heran dengan kebiasaan di sana. Semua ingin menunaikan ibadah nya masing-masing tanpa peduli sesama. Ah sudahlah... Mungkin kita hanya dibatasi oleh bahasa dan budaya, jauh di dalam lubuk hati saya yakin nurani itu ada.




kurma segar yang dijual di masjid Quba

Setelah shalat di Masjid Quba kami langsung menuju ladang qurma untuk sejenak belanja qurma dan coklat, tidak banyak waktu yang kami habiskan di sana karena mengingat masih banyak tempat yang akan kami singgahi hari itu.



Selesai belanja kami menuju Jabal Uhud, ziarah kepada syahiddah perang di gunung uhud di mana tentara perang kalah oleh musuh. Tak lupa kmi panjatkan doa kepada mereka yang telah berjuang di jalan Allah. Langit yang begitu teduh, diiringi angin semilir dingin membuat seluruh jiwa dan raga begitu takjub melihat keagungan Allah sekali lagi, di Madinah.  Suhu pada saat itu mencapai 18 derajat. Matahari dekat namun dingin. Kuasa Allah SWT. Sekilas mungkin semua Jabal yang ada di Madinah akan terlihat sama, namun yang membuat Jabal uhud berbeda, ialah karena gunung ini, saksi kekalahan tentara perang Rasulullah ini, akan diangkat ke dalam surganya Allah SWT pada hari akhir nanti. Masya Allah...




Selesai di Jabal Uhud, kami diajak menyinggahi satu lagi keajaiban yang sangat amat mungkin Alah buat hanya dengan Kun Fayakun, yaitu Jabal Magnet. Di sana kami menyaksikan sendiri keagungan Allah, bahwa ada suatu medan magnet yang sangat kuat sehingga bisa menarik logam seberat bus ke arah medan tersebut. Bus yang kami naiki berjalan mudur dan maju tanpa diinjak gas oleh pengemudinya. Masya Allah...

Di Jabal Magnet, juga tertulis besar-besar Lafadz Allah sebagai bukti keberadaannya. Tak lupa kami mencicipi ice cream Turki yang dijajakan di dalam mobil unik khas Turki. Lagi-lagi matahari terasa sangat dekat diiringi angin dingin yang menusuk. Praise to Allah SWT...

Lafadz Allah di Jabal Magnet

Turkish Ice Cream
Berakhir perjalanan pada hari itu, kami langsung menuju Masjid Nabawi untuk menjalankan ibadah shalat Zuhur kemudian disambung Ashar hingga Isya. Alhamdulillah atas segala nikmat Mu ya Allah....