Monday, May 9, 2016

Umrah Story - February 2016 (Part 2)

Assalamualaikum...
Howdy...


Hari selanjutnya saya dan teman-teman travel diajak city tour. Ziarah (mengunjungi peninggalan-peninggalan islam), pertama-tama kami mengunjungi Masjid Quba, Masjid ini adalah Masjid pertama yang dibangun oleh Baginda Nabi Muhammad SAW. Lokasinya dekat dengan Al Masjid An Nabawi. Kami dihimbau untuk menjaga wudhu hingga sampai dan menunaikan shalat Tahiatul Masjid. Karena sebagaimana yang tertulis di dalam Hadist, barang siapa yang menjaga wudhu hingga menunaikan shalat sunnah di dalam Masjid Quba, maka mendapat pahala setara pahala Umrah. Masya Allah... Allah Maha Baik...

Tunai sudah shalat sunnah di Masjid yang  juga sangat cantik ini, sayang sekali banyak saudara-saudara entah dari belahan dunia mana yang suka sekali berebut shalat di dalam masjid hingga kadang lupa kalau tujuan utama kita adalah beribadah, bukankah menghormati saudara kita yang sedang shalat juga bagian dari ibadah, bukankah bergantian dengan tertib terasa lebih indah. Kadang saya masih terheran-heran dengan kebiasaan di sana. Semua ingin menunaikan ibadah nya masing-masing tanpa peduli sesama. Ah sudahlah... Mungkin kita hanya dibatasi oleh bahasa dan budaya, jauh di dalam lubuk hati saya yakin nurani itu ada.




kurma segar yang dijual di masjid Quba

Setelah shalat di Masjid Quba kami langsung menuju ladang qurma untuk sejenak belanja qurma dan coklat, tidak banyak waktu yang kami habiskan di sana karena mengingat masih banyak tempat yang akan kami singgahi hari itu.



Selesai belanja kami menuju Jabal Uhud, ziarah kepada syahiddah perang di gunung uhud di mana tentara perang kalah oleh musuh. Tak lupa kmi panjatkan doa kepada mereka yang telah berjuang di jalan Allah. Langit yang begitu teduh, diiringi angin semilir dingin membuat seluruh jiwa dan raga begitu takjub melihat keagungan Allah sekali lagi, di Madinah.  Suhu pada saat itu mencapai 18 derajat. Matahari dekat namun dingin. Kuasa Allah SWT. Sekilas mungkin semua Jabal yang ada di Madinah akan terlihat sama, namun yang membuat Jabal uhud berbeda, ialah karena gunung ini, saksi kekalahan tentara perang Rasulullah ini, akan diangkat ke dalam surganya Allah SWT pada hari akhir nanti. Masya Allah...




Selesai di Jabal Uhud, kami diajak menyinggahi satu lagi keajaiban yang sangat amat mungkin Alah buat hanya dengan Kun Fayakun, yaitu Jabal Magnet. Di sana kami menyaksikan sendiri keagungan Allah, bahwa ada suatu medan magnet yang sangat kuat sehingga bisa menarik logam seberat bus ke arah medan tersebut. Bus yang kami naiki berjalan mudur dan maju tanpa diinjak gas oleh pengemudinya. Masya Allah...

Di Jabal Magnet, juga tertulis besar-besar Lafadz Allah sebagai bukti keberadaannya. Tak lupa kami mencicipi ice cream Turki yang dijajakan di dalam mobil unik khas Turki. Lagi-lagi matahari terasa sangat dekat diiringi angin dingin yang menusuk. Praise to Allah SWT...

Lafadz Allah di Jabal Magnet

Turkish Ice Cream
Berakhir perjalanan pada hari itu, kami langsung menuju Masjid Nabawi untuk menjalankan ibadah shalat Zuhur kemudian disambung Ashar hingga Isya. Alhamdulillah atas segala nikmat Mu ya Allah....

No comments:

Post a Comment